TANGGUNGJAWAB ANGGOTA KELUARGA

TERAS KECERDASAN MANUSIA PENCIPTAAN  MANDAT DARI TUHAN ALLAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP MEMULIS JURNAL MASA DEPAN MANUSIA PERGAULAN-PERSAHABATAN PACARAN dan PERTUNANGAN PERKAWINAN   UU NO 1 TAHUN 1974 KELUARGA  KRISTEN TANGGUNGJAWAB ANGGOTA KELUARGA PERCERAIAN ZIONISME KRISTEN ARAB PRA-ISLAM GURU SEBAGAI KONSELOR SYLABUS MK AGAMA TUGAS DAN PANGGILAN GEREJA FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN TAHAP PERKEMBANGAN IMAN



how to track websites
Free Website Translator
 

 

TANGGUNGJAWAB ANGGOTA KELUARGA

Oleh

Jappy Pellokila

 

 

 

1 ..., beritakanlah ..: 2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. 3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 4 ... perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, 5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. 6 Demikian juga orang-orang muda; ... menguasai diri dalam segala hal, [Titus 2:1-15].

1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. 4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan, [Efesus 6 : 1 -  4].

18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. 19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. 20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. 21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya, [Kolose 3 : 18 - 21].

 

 

Bagian teks Kitab Suci di atas [hanya sebagian kecil dari banyak nasehat sejenis dalam Alkitab], merupakan nasehat Rasul Paulus kepada Titus dan keluarga-keluarga Kristen di Efesus, Kolose, serta di mana saja mereka berada. Walaupun terbatas kepada keluarga Kristen, namun pada hekekatnya, perilaku moral dan sosial seluruh isi rumah tangga bersifat universal. Artinya, seharusnya bisa terjadi untuk semua keluarga dari segenap bangsa, suku, dan lapisan masyarakat.

Pada satu sisi, orang tua mempunyai tanggungjawab agar anak [dan anak-anak] mendapat pertumbuhan dan perkembangan minimal yang menyangkut aspek fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual. Kesemuanya iu menyangkut,

  • bertambah usia, besar dan kuat, mendapat perlindungan fisik, dan lain-lain
  • perkembangan kejiwaan; kepribadian; kedewaaan berpikir  dan berani mengambil keputusan dan bertanggungjawab, dan lain-lain
  • pertambahan pengetahuan atau bertambah pintar; wawasan yang terbuka; adanya kemampuan matematis; bahasa; dan analisa, seni, dan lain-lain
  • interaksi sosial dengan orang lain; pergaulan dalam dan di luar kelompok; adanya kawan dan sahabat, dan lain-lain
  •  mengenal TUHAN Allah, serta tampilan hidup dan kehidupan etis, moral, dan etika yang baik, dan lain-lain

 

Dampak dari adanya tanggungjawab dan perhatian orang tua kepada anak [dan anak-anak] tersebut, dikemudian hari, jika mereka [anak-anak tersebut],  mandiri dan membangun keluarganya. Karena, jika mereka [ketika masih sebagai anak dalam keluarga] mendapat sesuatu yang baik, benar, dan indah, serta teladan dari orang tuanya, maka bisa dipastikan, hal-hal itu akan dilakukan kepada dan dalam keluarganya. Dan juga, menurut Alkitab [lihat Titus, Efesus, dan Kolose], pusat ketaatan anggota keluarga Kristen adalah Kristus; dan ikatan yang mempersatukan mereka adalah Agape. Dengan itu, jika anggota keluarga tidak mampu menunjukkan adanya kehidupan yang baik dan berteladan di tengah-tengah masyarakat, maka akan menjadikan Firman Allah [bahkan Kristus] dihujat orang lain. Jadi, sebetulnya ada tanggungjawab Ilahi pada setiap anggota keluarga agar Firman Allah dan Kristus tidak dihujat dan diremehkan oleh orang lain. Dengan demikian, di mana seja mereka berada, setiap anggota keluarga mempunyai dan menjalankan Misio Christy [Misi Kristus], yaitu Kabar Baik untuk semua ciptaan. 

Di sisi lain, adanya tanggungjawab orang tua tersebut, maka mereka menuntut ketaatan mutlak dari [dan anak-anak]. Namun, perlu diingat bahwa anak [dan anak-anak] bukan merupakan hak milik mutlak orang tuanya; mereka adalah titipan TUHAN Allah kepada suami-isteri atau orang tua; titipan Ilahi yang harus dipertanggungjawabkan kepada TUHAN Allah. 

Ketaatan anak kepada orang tuanya, mengandung atau mempunyai nilai masa depan yaitu berbahagia dan panjang umur, sehingga memunculkan tuntutan ketaatan mutlak dari orang tua kepada anak-anaknya. Menurut orang tua, jika anak-anak tidak taat kepada orang tua dalam segala hal, maka mereka akan memasuki masa depan yang suram serta tidak bahagia. Padahal, ketaatan mutlak kepada orang tua, pada sikon tertentu, akan terjadi atau muncul ketidaktaatan anak terhadap mereka [ayah-ibu atau orang tua].

Ketidaktaatan anak bisa terjadi jika orang tua [melalui kata-kata dan tindakan  ayah dan ibu] menjadikan tawar hati dan amarah pada diri anak [dan anak-anak], Ef  6:4; Kol 3:21. Artinya, ada hal-hal tertentu yang orang tua lakukan, sehingga menjadikan anak [dan anak-anak]nya berada pada kitidaknyamanan hidup dan kehidupan. Mereka [anak dan anak-anak] bisa kecewa, marah, membantah, bahkan membenci serta memberontak dan menunjukkan berbagai sikap  pembangkangan lainnya terhadap orang tua.  Ketidaktaatan anak kepada orang tua dapat merupakan sesuatu yang positip atau diperbolehkan jika kebijakan-kebijakan dan perintah-perintah orang tua [parent rules],

  • bertantangan dan berlawanan dengan Firman TUHAN; artinya orang tua memberikan perintah ataupun dengan sengaja maupun tidak, menekan anak-anaknya agar melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Firman; pada sikon seperti itu, TUHAN berkenan kepada ketidakpatuhan anak-anak kepada orang tuanya, karena ia lebih memilih taat kepada TUHAN dari pada manusia, walaupun mereka adalah orang tuanya sendiri
  • bersifat ataupun menunjukkan kekerasan [fisik dan psikologis] terhadap anak [dan anak-anak]; orang tua, tidak boleh dengan atas nama menuntut ketaatan dari anak, melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun kepada anak-anaknya; jika terjadi, maka tindakan orang tua [berupa kekerasan] bisa dikategorikan sebagai kejahatan dan pelanggaran hukum  
  • menabrak, berlawanan, menyalahi, nilai-nilai moral dan etika; berisi tindakan yang tidak etis serta sikon sosio-kultural yang menghambat  kebebasan, kreativitas, dan harga diri anak
  • menjadikan anak [dan anak-anak] sebagai aset ekonomi; ataupun sebagai salah satu alat bayar untuk melunasi hutang, dijual,  mendapat harta melalui [paksaan] perkawinan, dan lain-lain
  •  melanggar dan bertantangan dengan HAM serta nilai-nilai kemanusiaan; walaupun, masih sebagai anak [dan anak-anak], tetapi mereka mempunyai HAM sebagaimana orang dewasa lainnya; dan oleh sebab itu, tidak ada seorangpun [termasuk orang tua] merampas atau menghambat HAM yang melekat pada anak [dan anak-anak]